ANTARAYA KALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar rapat koordinasi, Senin (28/7/2025). Rapat yang dilaksanakan di ruang rapat Bappeda diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Kutim, Poniso Suryo Renggono rapat tersebut membahas pembentukan sekolah rakyat.
“Menindaklanjuti disposisi Bupati Kutai Timur dengan arahan segera mengkoordinasikan pembentukan Sekolah Rakyat di Kabupaten Kutai Timur, untuk itu kita melaksanakan rapat hari ini,” terang Poniso.
Kepala Dinas Sosial Kutai Timur, Ernata Hadi Sujito mengatakan sekolah rakyat merupakan program Presiden Prabowo Subianto untuk memfasilitasi anak dari keluarga miskin agar dapat bersekolah. Selain keluarga miskin, program ini juga menyasar siswa berprestasi.
“Sekolah rakyat merupakan program Presiden untuk memfasilitasi masyarakat miskin. Program ini menyasar anak dari keluarga miskin ekstrim, desil 1 dan desil 2. Desil 1 mereka yang berpenghasilan Rp 500 ribu ke bawah. Untuk desil 2, mereka berpenghasilan Rp 500-600 ribu,” terang Ernata.
Kadis Sosial juga menjelaskan untuk mereka yang memiliki keunggulan akademik untuk ikut dalam sekolah rakyat harus punya restu orang tua untuk masuk asrama. Pasalnya, mereka yang masuk program tersebut harus masuk asrama.
“Anak-anak kita akan mendapatkan pendidikan formal, pendidikan karakter kepemimpinan, keterampilan, nasiolisme dan keagamaan,” jelasnya.
Karena masuk asrama, anak-anak juga mendapatkan pembinaan 24 jam, kurikulum unggul, serta fasilitas pendidikan pendukung lainnya.
“Untuk biaya pendidikan termasuk biaya hidup dan fasilitas pendukung semua gratis,” imbuhnya. (*)
